Apa aku egois
Disatu sisi aku tau kau punya wanita lain walau pun kau mengatakan tak ada yang bisa menggantikan aku,,
Tapi aku sadar aku juga seorang wanita.,,aku tau rasanya sakit hati
Aku tau bagaimana sakitnya diduain..
Ga ada wanita didunia ini yang mau dibohongin terus menerus..
Kau memang masa lalu ku yang hadir kembali..dan sampai hari ini aku tak pernah melupakan mu..
Kau ga pernah hilang dari ingatan ku..
Dan aku ga pernah sanggup melupakan mu…karena begitu dalam perasaan ini…
Tapi perbedaan ini terus menjadi pembatas bagi kita..dan sulit untuk dilangkahkan…
Aku juga punya perasaan yang sama ,.sama seperti yang kau utarakan keaaku..
Aku manusia biasa., yang juga tak luput dari kesalahan dan dosa..
Aku terlalu lemah menghadapi ini semua..
Aku goyah disaat …..
Aku egois dengan menahan perasaan sakit hati
Berusaha menghindar karna ga tahan melihat mu..
Apa aku egois???
Untungnya kau tak pernah melihatku dengan pria lain, dan kau pun tak mengenalnya..
Itu sedikit lebih baik buat mu..
Aku sadar cinta itu tidak buta..cinta itu memahami….
Disini lah aku harus belajar arti kedewasaan…
Cinta tidak menguasai dan mengalah, tapi berbagi Bukan cinta namanya bila kita berkehendak mengontrol pasangan. Juga bukan cinta bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih. Orang yang mencinta tidak menganggap kekasih sebagai atasan atau bawahan,tapi sebagai pasangan untuk berbagi, juga untuk mengidentifikasi diri.
Bila kita berkeinginan menguasai kekasih (membatasi pergaulannya, melarangnya beraktivitas positif, mengatur seleranya berbusana) atau melulu mengalah (tidak protes bila kekasih berbuat buruk, tidak keberatan dinomorsekiankan), berarti kita belum siap memberi dan menerima cinta.
Cinta cenderung konstan
Ya, cinta itu bergerak konstan. Maka kita patut curiga bila grafik perasaan kita pada kekasih turun naik sangat tajam. Kalau saat jauh kita merasa kekasih lebih hebat dibanding saat bersama, itu pertanda kita mengideali-sasikannya, bukan melihatnya secara realistis. Lantas saat kembali bersama, kita memandang kekasih dengan lebih kritis dan hilanglah segala bayangan hebat itu. Sebaliknya berhati-hatilah bila kita merasa kekasih hebat saat kita berdekatan dengannya dan tidak lagi merasakan hal yang sama saat dia jauh. Hal sedemikian menandakan kita terkecoh oleh daya tarik fisik. Cinta terhitung sehat bila saat dekat dan jauh dari pasangan, kita menyukainya dalam kadar sebanding.
Cinta tidak buta, tapi menerima Cinta itu buta? Tidak sama sekali. Orang yang mencinta melihat dan menyadari sisi buruk kekasih. Karena besarnya cinta, dia berusaha menerima dan mentolerir. Tentu ada keinginan agar sisi buruk itu membaik. Namun keinginan itu haruslah didasari perhatian dan maksud baik. Tidak boleh ada kritik kasar, penolakan, kegeraman, atau rasa jijik. Nafsulah yang buta. Meski pasangan sangat buruk, orang yang menjalin hubungan dengan penuh nafsu menerima tanpa keinginan memperbaiki. Juga meninggalkan pasangan saat keinginannya terpuaskan, hanya karena pasangan punya secuil keburukan yang sangat mungkin diperbaiki.
Cinta memperhatikan kelanjutan hubungan
Orang yang benar-benar mencinta memperhatikan perkembangan hubungan dengan kekasih. Dia menghindari segala hal yang mungkin merusak hubungan. Sebisa mungkin dia melakukan tindakan yang bisa memperkuat, mempertahankan, dan
memajukan hubungan. Orang yang sedang tergila-gila mungkin saja berusaha keras menyenangkan kekasih. Namun usaha itu semata-mata dilakukan agar kekasih menerimanya, sehingga tercapailah kepuasan yang diincar. Orang yang mencinta menyenangkan pasangan untuk memperkuat hubungan.
Cinta berani melakukan hal menyakitkan
Selain berusaha menyenangkan kekasih, orang yang sungguh-sungguh mencinta memiliki perhatian, keprihatinan, pengertian, dan keberanian untuk melakukan hal yang tidak disukai kekasih demi kebaikan. Seperti seorang ibu yang berkata "tidak" saat anaknya minta es krim, padahal sedang flu. Begitulah kita semua seharusnya bersikap pada pasangan.
Disatu sisi aku tau kau punya wanita lain walau pun kau mengatakan tak ada yang bisa menggantikan aku,,
Tapi aku sadar aku juga seorang wanita.,,aku tau rasanya sakit hati
Aku tau bagaimana sakitnya diduain..
Ga ada wanita didunia ini yang mau dibohongin terus menerus..
Kau memang masa lalu ku yang hadir kembali..dan sampai hari ini aku tak pernah melupakan mu..
Kau ga pernah hilang dari ingatan ku..
Dan aku ga pernah sanggup melupakan mu…karena begitu dalam perasaan ini…
Tapi perbedaan ini terus menjadi pembatas bagi kita..dan sulit untuk dilangkahkan…
Aku juga punya perasaan yang sama ,.sama seperti yang kau utarakan keaaku..
Aku manusia biasa., yang juga tak luput dari kesalahan dan dosa..
Aku terlalu lemah menghadapi ini semua..
Aku goyah disaat …..
Aku egois dengan menahan perasaan sakit hati
Berusaha menghindar karna ga tahan melihat mu..
Apa aku egois???
Untungnya kau tak pernah melihatku dengan pria lain, dan kau pun tak mengenalnya..
Itu sedikit lebih baik buat mu..
Aku sadar cinta itu tidak buta..cinta itu memahami….
Disini lah aku harus belajar arti kedewasaan…
Cinta tidak menguasai dan mengalah, tapi berbagi Bukan cinta namanya bila kita berkehendak mengontrol pasangan. Juga bukan cinta bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih. Orang yang mencinta tidak menganggap kekasih sebagai atasan atau bawahan,tapi sebagai pasangan untuk berbagi, juga untuk mengidentifikasi diri.
Bila kita berkeinginan menguasai kekasih (membatasi pergaulannya, melarangnya beraktivitas positif, mengatur seleranya berbusana) atau melulu mengalah (tidak protes bila kekasih berbuat buruk, tidak keberatan dinomorsekiankan), berarti kita belum siap memberi dan menerima cinta.
Cinta cenderung konstan
Ya, cinta itu bergerak konstan. Maka kita patut curiga bila grafik perasaan kita pada kekasih turun naik sangat tajam. Kalau saat jauh kita merasa kekasih lebih hebat dibanding saat bersama, itu pertanda kita mengideali-sasikannya, bukan melihatnya secara realistis. Lantas saat kembali bersama, kita memandang kekasih dengan lebih kritis dan hilanglah segala bayangan hebat itu. Sebaliknya berhati-hatilah bila kita merasa kekasih hebat saat kita berdekatan dengannya dan tidak lagi merasakan hal yang sama saat dia jauh. Hal sedemikian menandakan kita terkecoh oleh daya tarik fisik. Cinta terhitung sehat bila saat dekat dan jauh dari pasangan, kita menyukainya dalam kadar sebanding.
Cinta tidak buta, tapi menerima Cinta itu buta? Tidak sama sekali. Orang yang mencinta melihat dan menyadari sisi buruk kekasih. Karena besarnya cinta, dia berusaha menerima dan mentolerir. Tentu ada keinginan agar sisi buruk itu membaik. Namun keinginan itu haruslah didasari perhatian dan maksud baik. Tidak boleh ada kritik kasar, penolakan, kegeraman, atau rasa jijik. Nafsulah yang buta. Meski pasangan sangat buruk, orang yang menjalin hubungan dengan penuh nafsu menerima tanpa keinginan memperbaiki. Juga meninggalkan pasangan saat keinginannya terpuaskan, hanya karena pasangan punya secuil keburukan yang sangat mungkin diperbaiki.
Cinta memperhatikan kelanjutan hubungan
Orang yang benar-benar mencinta memperhatikan perkembangan hubungan dengan kekasih. Dia menghindari segala hal yang mungkin merusak hubungan. Sebisa mungkin dia melakukan tindakan yang bisa memperkuat, mempertahankan, dan
memajukan hubungan. Orang yang sedang tergila-gila mungkin saja berusaha keras menyenangkan kekasih. Namun usaha itu semata-mata dilakukan agar kekasih menerimanya, sehingga tercapailah kepuasan yang diincar. Orang yang mencinta menyenangkan pasangan untuk memperkuat hubungan.
Cinta berani melakukan hal menyakitkan
Selain berusaha menyenangkan kekasih, orang yang sungguh-sungguh mencinta memiliki perhatian, keprihatinan, pengertian, dan keberanian untuk melakukan hal yang tidak disukai kekasih demi kebaikan. Seperti seorang ibu yang berkata "tidak" saat anaknya minta es krim, padahal sedang flu. Begitulah kita semua seharusnya bersikap pada pasangan.
3 komentar:
Cinta ..
satu kata yang penuh misteri .. bisa membuat orang begitu menjadi lebih baik, menjadi bahagia, termasuk menjadi egois ..
cinta .. oh cinta ..
Iklan Gratis
yup setuju..
egois.. huh.. aku di blg egois.. padahal dia yg egois.. :(( aku bosan.. aku capek.. aku merasa hanyalah sebuah boneka yg di permainkan oleh cinta.. kenapa hal ini harus terulang lagi..
Post a Comment